Selasa, 17 Januari 2012

Hidup adalah Pilihan

Hidup Seperti Apa Yang Anda Inginkan di 2012?

Bulan pertama di tahun 2012 sedang kita jalani. Bulan yang baik untuk menata diri agar tahun ini lebih baik dan lebih bahagia dari tahun sebelumnya. Banyak orang yang membuat resolusi di akhir atau awal tahun. Tapi sayangnya banyak yang menjadikan resolusi hanya sebuah rutinitas. Pada akhirnya, ada pemakluman terhadap diri sendiri jika resolusi itu tidak tercapai. Daripada membuat resolusi yang terlalu berat dilaksanakan, membuat kerangka besar tentang “Hidup Seperi Apa Yang Anda Inginkan?”
Dari sudut pandang happiness (kebahagiaan), ada 3 jenis kehidupan yang pantas untuk diupayakan di tahun ini:
1.  Pleasant life: kehidupan yang menyenangkan, hidup dimana kita senantiasa mencari kesenangan. Misalnya makan enak, jalan-jalan, kumpul-kumpul dengan teman, pesat dan sebagainya. Hidup yang mendapat emosi positif sebanyak-banykanya.
2. Engage life:  kehidupan yang sibuk,  full of activity, bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain, waktu sekan berjalan begitu cepat, eneri rasanya betul-betul keluar..
3. Miningfull life: kehidapan yang bermakna. Kehidupan ini  didapat kalau kita melayani seusatu yang lebih besar dari diri kita sendiri, sehingga kita merasa diri kita penting, bermanfaat dan bermakna.
Untuk mengetahui hidup seperti apa yang anda inginkan, perlu mengetahui terminologi hidup. Ada 3 terminologi hidup:
1. Human Being: harga diri ditentukan oleh barang-barang yang dimiliki.
2. Human Doing: hidup merasa berarti kalau disibukkan dengan kegiatan yang membuatnya masuk ke dalam.
3. Human Being: ketika kita hidup digunakan untuk berproses guna menemukan jati diri.
Hidup yang bahagia adalah hidup yang menikmati apa yang ada/dimiliki. Kebahagiaan kita, kita sendiri yang mendefinisikan, bukan orang lain. Tapi kadang kita menggunakan skenario kebahagiaan orang lain, yang kebanyakan hanya berpatokan pada “having”/apa yang dimiliki secara materi. (am)
Someone Else’s Dream
Banyak orang yang tanpa sadar menjalani hidupnya tapi bukan menjalani mimpinya, melainkan menjalani mimpi orang lain. Tandanya adalah adanya perasaan berat, tidak bersemangat dan malas dalam menjalani aktifitas dalam kehidupannya. Kalau kita menjalani mimpi kita sendiri, maka kita akan bersemangat.
Untuk mengetahui apakah Anda sedang menjalani mimpi Anda atau mimpi orang lain, periksalah perasaan Anda. Apakah Anda merasa senang dan bersemangat dalam hari-hari Anda? Kalau “ya”, bersyukurlah! Karena Anda menjalani mimpi Anda sendiri.  Sedangkan kalau Anda merasa malas, maka berhati-hatilah! Karena Anda sedang menjalani mimpi orang lain.
Ada 2 alasan mengapa kita tidak bisa menjalani mimpi kita sendiri:
1. Karena kita tidak punya mimpi.
2. Karena kita hanya menjalani hidup secara rutinitas dan tidak sadar bahwa kita sedang menjalani mimpi orang lain.
Kedua hal itulah yang menimbulkan perasaan berat atau malas dalam menjalankan aktifitas. Kalau Anda tidak punya passion untuk mencapai mimpi Anda, itu tandanya  Anda sedang menjalani mimpi orang lain. Berubahlah! Karena jika Anda terus menerus menjalani mimpi orang lain, hidup Anda akan hampa .
Meski berat dan malas, namun tetap saja semua bisa dijalani. Lalu apa yang salah? Salahnya/kerugiannya adalah, hidup yang menjalani mimpi orang lain tidak akan menghasilkan kebahagiaan yang sejati. Kebahagiaan yang sejati adalah kalau kita hidup sesuai dengan hukum alam (natural law).    Setiap orang ditakdirkan untuk menjadi sutradara, dalang dan pemimpin bagi dirinya sendiri. Setiap orang menciptakan skenario untuk dirinya sendiri. Hidup yang seperti ini adalah hidup yang sesuai dengan hukum alam. (am)

Menghargai Setiap Detik Dalam Kehidupan

Banyak orang yang hanya menjalani hidupnya, bukan menikmati hidupnya. Orang seperti ini menjalani hidupnya sebagai rutinitas semata, tanpa menikmati prosesnya. Padahal dalam proses-proses itulah terselip kebahagiaan.
 Berbicara tentang kebahagiaan (happiness) adalah bukan sekedar mencapai hasil, tapi menikmati detik demi detik yang berlalu dalam proses mencapai hasil itu. Menghargai detik demi detik dalam kehidupan adalah cara mendapatkan kebahagiaan. Detik merupakan satuan terkecil dalam hidup kita, yang berlalu dengan cepat. Untuk itu kita perlu membuka seluruh panca indra kita, membuka hati dan pikiran kita. Dengan demikian kita bisa masuk dalam detik-detik kehidupan, dan meresapi apa yang sedang terjadi.
 
Anggaplah aktifitas kita hari ini sebagai aktfitas terakhir yang kita lakukan. Maka kita akan melakukan aktifitas secara total. Angaplah ibadah kita hari ini sebagai ibadah terakhir yang bisa lakukan sebelum kita menghadapNYA, maka kita pasti akan beribadah dengan sungguh-sungguh. Begitulah salah satu cara untuk menghargai setiap detik dalam kehidupan. Anggaplah komunikasi kita dengan keluarga hari ini sebagai komunikasi yang terakhir, maka kita akan berkomunikasi secara berkualitas.

Menghargai setiap detik dalam kehidupan adalah menikmati setiap tarikan nafas. Rasakan nafas yang kita lakukan setiap detik. Renungkan karunia dari Yang Maha Kuasa ini. Kita akan merasa bahagia dan bersyukur. Begitu juga ketika kita mengalami kesulitan, nikmati saja kesulitan itu. Maka ketika kita mendapatkan nikmat dan kemudahan, maka kita akan merasa nikmat yang sangat besar. (am)
Berbicara tentang kebahagiaan (happiness) adalah bukan sekedar mencapai hasil, tapi menikmati detik demi detik yang berlalu dalam proses mencapai hasil itu. Menghargai detik demi detik dalam kehidupan adalah cara mendapatkan kebahagiaan.
 Banyak orang yang hanya menjalani hidupnya, bukan menikmati hidupnya. Orang seperti ini menjalani hidupnya sebagai rutinitas semata, tanpa menikmati prosesnya. Padahal dalam proses-proses itulah terselip kebahagiaan.

Bahagia di Tempat Kerja

Siksaan terbesar di dunia adalah mengalami waktu yang berjalan sangat lambat. Alangkah ruginya kita, jika mengalami hal itu di tempat kerja, karena waktu produktif kita, kita habiskan di tempat kerja. So, belajarlah untuk bahagia di tempat kerja! Setiap orang ingin bahagia. Kapapun dan dimanapun kita memang seharusnya merasa bahagia, termasuk di tempat kerja, karena waktu-waktu produktif kita dihabiskan di tempat kerja. Sayangnya jika bicara tentang bahagia yang sering terbayang adalah liburan, jalan-jalan, atau senang-senang lainnya. Sementara bahagia di tempat kerja mungkin belum terbayang.
Bahagia di tempat kerja disebut “flow”, yaitu sebuah kondisi dimana waktu seakan berhenti, kita betul-betul masuk dengan pekerjaan kita, bahkan terkadang waktu terasa begitu cepat. Itu karena kita menikmati pekerjaan kita. Itulah kebahagiaan di tempat kerja.
 Agar mendapatkan “flow” di tempat kerja:
1. Harus tertarik dengan pekerjaan. Tertarik merupakan cikal bakal cinta.
2. Tantangan pekerjaan harus besar. Tanpa tantangan, tidak ada “flow”.
3. Keahlian yang tinggi, untuk mengimbangi tantangan.

 Siksaan terbesar di dunia adalah mengalami waktu yang berjalan sangat lambat. Betapa ruginya kita jika mengalami hal itu di tempat kerja. So, mulailah cintai pekerjaan kita, lakukan pekerjaan kita dengan sepenuh jiwa hingga larut didalamnya. Nikmatilah saat-saat kita berada di tempat kerja. Maka itu akan membuat kita menjadi bahagia. (am)

Hukum Fisika Kesetiaan

Kesetiaan merupakan salah satu fondasi penting dalam pernikahan/perkawinan. Seperti halnya grafitasi, kesetiaan juga mempunyai hukum fisika lho..
Dalam hukum fisika, Kesetiaan = Besarnya cinta : Jarak x Waktu bertemu  (Kesetiaan adalah besarnya cinta, dibagi dengan jarak, dikali dengan waktu bertemu). Kalau jaraknya jauh (hubungan tidak dekat), maka hasilnya akan mengecil. Kalau waktu bertemunya nol (jarang bertemu), maka hasilnya akan nol. 
Menjaga kesetiaan bukan hal yang mudah. Kita perlu mendisain kebiasaan-kebiasaan baru yang bisa membangun kesetiaan. Misalnya kebiasaan memeluk istri/suami sebelum tidur. Menjaga kesetiaan (harmonis) tidak bisa terjadi dengan satu tindakan yang instan. Butuh kebiasaan-kebiasaan  yang membuat kita semakin rukun dengan pasangan. Namun dalam hubungan pernikahan/perkawinan, ada titik rukun, ada juga titik pertengkaran. Untuk itu kita perlu membuat kesepakatan agar pertengkaran tidak boleh lebih dari satu hari. Sebelum tidur, semua persoalan harus sudah diselesaikan.
Untuk menghindari pertengkaran:
- Tulis hal-hal apa saja yang tidak boleh dibahas (misalnya kenangan masa lalu pasangan)
- Jika ada prasangka, segera komunikan dengan baik
 - Lakukan komunikasi 2 arah (ada yang berbicara ada yang mendengar, jangan sama-sama ingin jadi pembicara)
- Sesekali, ajak suami/istri dalam kegiatan Anda di luar rumah
Hukum fisika kesetiaan bisa saja hanya menjadi teori. Semuanya kembali kepada komitmen setiap pasangan untuk menjaga dan membangun hubungan mereka. (am)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar