Minggu, 04 Desember 2011

Law Of Responding

Kita harus bisa dan merespon setiap peristiwa yang terjadi. Apapun yang terjadi harus direspon dengan baik (Right Respon). Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berubah. Kita juga tidak bisa membuat keadaan untuk berubah seperti keinginan kita. Kitalah yang harus merespon dengan benar terhadap sekitar kita. 


Right Responding seperti beradaptasi, tapi lebih luas lagi, karena melibatkan badan, pikiran dan emosi. Contoh: ketika target tidak tercapai, bos di kantor marah. Ada beberapa pilihan yang bisa Anda lakukan, yaitu diam, membantah, atau keluar dari pekerjaan. Respon yang benar adalah, jangan pilih ketiga-tiganya! Respon yang benar bukan beradaptasi terhadap kemarahan dan kegagalan. 

Ketika situasi yang terjadi tidak benar sekalipun,  kita harus tetap meresponnya dengan benar. Misalnya, ketka ada orang berprilaku tidak seperti yang kita inginkan, maka kita tidak bisa memaksakan dia untuk menjadi seperti yang kita inginkan. Kitalah yang harus member respon yang benar kepadanya.

Right Respon terdiri dari:
1.Right Respon pada pola pikir yang mengacu pada kebenaran dan hikmah.
2.Right Respon pada pola rasa yang mengacu pada objektifitas, bukan subyektifitas. Objketifitas mengacu pada kepentingan orang banyak dan keharmonisan.

3.Right Respon pada tindakan yang mengacu pada kebenaran dan kebijakan.
4.Right Respon pada cara bicara, yang mengacu pada kebenaran dan ketulusan. Akan dipercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar