Senin, 23 Januari 2012

TIPS SUKSES

Menjadi Karyawan yang Cepat Naik Pangkat dan Gaji
Bersama Tung Desem Waringin disini.

Pengetahuan bukan Kekuatan. Pengetahuan yang di Praktekkan adalah Kekuatan!
(Bruce Lee)


Menjadi karyawan atau pengusaha, selama Anda memberikan nilai tambah maka tentunya pendapatan akan terus mengejar kemanapun Anda berada.

Saya secara pribadi pernah bekerja delapan tahun di sebuah Bank Swasta Terbesar di Indonesia, dari tahun 1992-2000. Mulai masuk bekerja sebagai Kader Pemimpin. Belajar terlebih dahulu selama 15 bulan. Setiap minggu ulangan, setiap 3 bulan ujian seperti ujian skripsi. Tidak lulus boleh mengulang sekali. kalau masih belum berhasil, akan dikeluarkan dari kader kepemimpinan.

Ternyata setelah lulus kader kepemimpinan, karir saya termasuk sangat cepat. Hanya dalam waktu 21 bulan setelah lulus DP, saya diangkat menjadi Wakil Pemimpin Kantor Cabang Utama di Cabang kelas Wilayah (Cabang Besar). Sukses dua tahun sebagai Wakil, kemudian dipromosi menjadi Kepala Cabang Utama. Gaji juga mengalami lonjakan sangat besar, sekitar 1200 persen atau duabelas kali lipat dalam waktu 6,5 tahun berkarir. Dan pindah ke perusahaan baru dengan posisi wakil direktur, dengan gaji 3 kali lipat dari yang sudah naik duabelas kali.

Ini rahasia-nya:

Bisa dipercaya.
Punya nilai tambah.
Berperilaku menyenangkan.
Dikenal orang yang tepat dalam jumlah yang banyak.

Mari kita bahas satu persatu Rahasia di atas.

1. Bisa Dipercaya.

Tidak bisa dipercaya tidak ada karir! Selesai. Titik. Hal ini adalah syarat mutlak dalam berkarir. Kadang ujian bisa dipercaya atau tidak sangat tipis. Misal waktu saya menjadi wakil pemimpin, saya tidak tahu bahwa penggunaan telpon pribadi dimonitor oleh atasan saya. Untung saat itu setiap bulan saya minta print penggunaan telpon dengan kode password saya dan penggunaan interlokal pribadi saya keluarkan dan saya bayar pribadi. Saya baru tahu ketika wakil pemimpin yang lain marah-marah karena diminta membayar penggunaan telpon pribadi.

Juga anda tidak pernah tahu anda sedang di tes atau tidak oleh atasan anda. Contoh satu hari saya diminta oleh Wakil Presiden Direktur untuk mendatangi sebuah perusahaan, dan oleh pemilik perusahaan tersebut saya diberi amplop ucapan terima kasih dan tentu saja ini adalah hal terlarang di perusahaan saya, maka saya tolak. Eh sore harinya saya di telpon oleh Wapresdir yang merangkap Kepala Divisi HRD (sekaligus anak pemilik perusahaan!), diberi ucapan selamat bahwa saya lolos tes, dan siap untuk dipromosi jadi pemimpin cabang! Bisa terbayang bila saat itu saya tidak lolos tes. Tidak ada promosi. Tidak ada karir lagi. Masuk daftar black list. Tunjukkan anda bisa dipercaya dalam hal besar maupun hal kecil.

2. Punya Nilai Tambah.

Diakui atau tidak, sadar atau tidak, ketika kita berkarir, kita akan dibandingkan dengan rekan kita. Usahakan kita punya nilai tambah lebih dari orang lain. Caranya: Ambil tanggung jawab lebih, kerja ekstra. Dan yang terbaik adalah jadi yang Terbaik di Bidang yang sedang dimonitor, atau kita buat atasan mengetahui bidang yang kita terbaik.

Cara jadi yang terbaik;

Secara sadar kita menentukan bahwa kita mau jadi yang terbaik.
Alasan sangat kuat untuk menjadi yang terbaik, demi orang-orang yang kita cintai.
Belajar dari yang Terbaik.

Ketika berkarir saya mendapatkan prestasi Hasil Audit Terbaik di Indonesia, Pertumbuhan Pemegang Kartu ATM Terbesar, Pertumbuhan Kartu Kredit Terbesar, Tingkat Mati Mesin ATM Terendah Seluruh Indonesia dll. Semua tercapai karena melakukan tiga hal di atas.

3. Berperilaku Menyenangkan.

Berarti kita sopan santun sesuai dengan budaya perusahaan, inisiatif menyelesaikan masalah tanpa disuruh, semangat, antusias, positif dan sadar 3 T dalam berbicara (Timing, Teknik, dan Tempatnya).

4. Dikenal Orang yang Tepat dalam Jumlah yang Banyak.

Percuma kalau kita hebat hanya dikenal oleh office boy. Pastikan atasan yang kompeten menaikan gaji, serta mempromosikan kita tahu kelebihan Anda. Satu hal lagi, pastikan yang tahu bukan hanya atasan kita langsung, juga atasan kita yang lain, bahkan atasan atau pemilik perusahaan lain.

Ikut organisasi, perkumpulan, asosiasi. Berani tampil, jadi pengurus, jadi ketua. Dulu saya aktif di Asosiasi Management Indonesia, bahkan sempat menjadi Ketua Umum hampir satu periode di kota Malang dan satu periode di kota Jakarta. Dengan kita dikenal banyak orang maka selain kita lebih dihargai di dalam perusahaan, kita juga dihargai di luar perusahaan.

Akhir kata, semoga artikel ini memberi strategi serta motivasi sehingga karir anda terjadi revolusi, naik pangkat dan naik gaji dengan cepat!



Salam Dahsyat Selalu!



Resep Sukses (TDW)
Meski dipedalaman sekalipun, selalu ada peluang dan kesempatan yang bisa diambil hingga kita bisa kaya dan sukses. Peluang dan kesempatan ada dimana-mana, sudahkah saya mengoptimalkannya? - Tung Desem Waringin

Jika Anda masih bingung, apa pencapaian yang paling terlihat, atau mungkin merasa masih kurang dalam mencapai sesuatu. Sudah saatnya Anda mengambil langkah yang berbeda, yakni dengan belajar lagi tentang bagaimana caranya.

Resep sukses menurut Tung Desem Waringin ada 3 langkah :

1. Belajar dari yang terbaik/sukses
2. Larut Sepenuhnya
3. Pengulangan dengan jeda

Kebanyakan orang mau belajar dari yang terbaik, dan mereka mengikuti acara dengan sangat antusias, pulang praktek (larut sepenuhnya). Tapi banyak juga orang yang melupakan poin ke-3 ini. Yakni pengulangan dengan jeda, bukan salah kepada siapa kita belajar. Tapi kesalahan terletak pada diri kita, yakni sering kali kita MALAS.

Nah untuk mengatasi rasa malas ini, dan mendorong kita untuk melakukan terus menerus ilmu terbaik yang telah kita dapatkan, ada baiknya Anda mempelajari bagaimana mengatasi rasa malas atau lebih sering dikenal dengan kata penundaan


Bertindak Sekarang Juga (TDW)
Bersama Saya Tung Desem Waringin disini,

Orang miskin, menghabiskan uang yang didapat, kalau ada sisa baru ditabung.
Orang KAYA, Menabung dulu, sisanya baru dihabiskan. Ayo ikut Pola orang KAYA!
Tung Desem Waringin


Banyak orang belajar dan tidak pernah bertindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak orang bertindak dan tidak pernah belajar maka hasilnya cuma begitu-begitu saja dan tidak berkembang. Seperti mangkuk rezeki, kalau kita tidak pernah belajar untuk memperbesar rezeki kita maka rezeki yang berlimpah terus tumpah karena mangkuk rezeki kita tidak bertambah besar. Dan yang paling parah, orang yang tidak belajar dan tidak bertindak. Mereka jadi pengangguran seumur hidup tertekan dan hidup menjadi beban orang lain.

Dan sekarang, tibalah saatnya anda untuk bertindak. Bertindak bukan berarti berhenti belajar. Jadi saran saya dan

Robert Kiyosaki :

1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan. Dengan kata lain, ambillah istirahat dan nilailah apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil. Definisi gila adalah melakukan hal-halyang sama dan mengharapkan hasil yang berbeda. Berhentilah melakukan apa yang tidak berhasil dan carilah sesuatu yang baru untuk dilakukan.

2. Carilah gagasan atau ide baru. Untuk gagasan investasi yang baru, saya pergi ke toko buku dan mencari buku-buku tentang topik yang berbeda dan unik. Saya menyebutnya formula. Saya membeli buku-buku praktis tentang formula yang sama sekali tidak saya ketahui.

3. Temukanlah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan. Ajaklah mereka makan siang. Mintalah nasihat atau petunjuk dari mereka, trik-trik kecil perdagangan itu.

4. Ikutlah kursus dan seminar. Saya melihat koran untuk mencari kursus baru dan menarik. Banyak yang gratis atau dengan biaya yang murah. Saya juga menghadiri dan membayar seminar yang mahal mengenai apa yang ingin saya pelajari. Saya kaya dan bebas dari kebutuhan akan pekerjaan hanya karena kursus-kursus yang saya ambil. Saya mempunyai teman yang tidak mengikuti kursus-kursus itu dan memberitahu saya bahwa saya hanya membuang-buang uang. Dan ternyata mereka masih pada pekerjaan yang sama.

Sudahkah Anda Memiliki Rencana Menjadi Kaya??? (TDW)
Banyak orang sibuk mengurusi kekayaan tapi tidak peduli dengan kesehatan dan keluarga. Tetapi ada juga orang yang hanya sibuk urusi kesehatan tetapi tidak peduli pada pekerjaan. Sudahkah saya seimbang?
Tung Desem Waringin

Bersama Saya Tung Desem Waringin disini,

Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya. Dan biasanya orang menyebut itu rencana menjadi kaya

Contoh, menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan, walaupun sekeras apapun mereka bekerja akan sulit sekali untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah- rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert Kiyosaki “Ketika saya pensiun, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.

“Saya membutuhkan kecepatan.” Kata Tom Cruise dalam Film TopGun.

Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan pensiun kaya.

Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana yang lebih cepat:

1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu
Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus;

2. Cari bidang apa yang kita suka atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita mencapai impian tersebut, Let It Go!

3. Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut.

4. Gunakan faktor kali atau leverage.
Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact,Expertise) dari orang lain.

Sudahkah anda membuat rencana anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana anda?

Untuk Apa Kita Bekerja (TDW)
Bersama Tung Desem Waringin disini.
Hari ini saya ingin bertanya untuk apa Anda bekerja ?

- Sebagian orang begitu lulus sekolah mereka bekerja dan tidak pernah belajar lagi. Mereka terjebak rutinitas kerja mencari uang dan tidak pernah berkembang.

- Sebagian orang bekerja sambil belajar dengan tujuan agar memiliki keterampilan tinggi dan naik gaji. Mereka semakin gaji naik dan pilihannya semakin hilang karena mereka berkompeten disatu bidang .

- Hanya sebagian kecil orang yang bekerja untuk belajar menjadi kaya dan sukses.

Bila menyangkut soal uang, satu-satunya keterampilan yang paling diketahui oleh banyak orang adalah bekerja keras, sebetulnya menurut Robert Kiyosaki mereka butuh satu keterampilan lagi untuk
menjadi kaya yaitu keterampilan menjual.

Sedangkan untuk lebih lengkapnya kita harus melengkapi kecerdasan financial kita dengan sinergi dari 4 keterampilan teknis sebagai berikut :
1. Akuntansi
2. Investasi
3. Pemasaran
4. Hukum

Dan dikatakan juga oleh Robert T. Kiyosaki keterampilan manajemen utama yang dibutuhkan untuk sukses adalah :
1. Manajemen arus kas
2. Manajemen sistem (termasuk diri anda dan waktu bersama keluarga)
3. Manajemen sumber daya manusia

Sedang keterampilan spesial yang paling penting menurut Robert T. Kiyosaki adalah penjualan dan pemasaran.

Keterampilan penjualan dan pemasaran itu sulit bagi sebagian orang karena mereka takut ditolak. Semakin baik anda dalam berkomunikasi, bernegosiasi dan menangani ketakutan anda akan penolakan semakin mudah hidup ini dijalani.

Sebagai tambahan untuk menjadi pembelajar, penjual dan pemasar yang baik, kita perlu menjadi guru dan sekaligus murid yang baik. Untuk menjadi sungguh-sungguh kaya, kita harus mampu untuk memberi dan sekaligus menerima.

Banyak orang yang miskin karena mereka bukan murid yang baik dan juga bukan guru yang baik.


Belajar Berkata Tidak (TDW)
Jika kita sedang malas untuk meraih goal, segera bayangkan, dengar dan rasakan penderitaan yang amat sangat dengan detail dan emosional jika kita masih malas-malasan atau tidak melakukan hal-hal penting
Tung Desem Waringin

Tahukah Anda ketika kita berkata tidak?
Bahwa dalam hidup ada suatu perbuatan yang sia-sia tapi tak menghasilkan? Perbuatan itu adalah berusaha untuk selalu berkata “ya” untuk memuaskan orang lain. Pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sebuah cerita rakyat dari Eropa yang mengilustrasikan hal ini dengan sangat baik. Selamat membaca!

Di suatu pagi hari yang cerah, seorang penggiling tepung dan anaknya pergi untuk menjual hasil gilingannya ke kota. Anaknya menunggangi keledai sementara ayahnya berjalan di sisi keledai itu.

Di perjalanan mereka bertemu dengan seorang dari desa sekitar. Orang itu berkata “Kamu seharusnya malu dengan dirimu sendiri!” Katanya dengan nada merendahkan. “Kamu duduk dengan nyamannya sementara ayahmu yang sudah berumur harus berjalan. kamu tidak punya rasa hormat!” Dengan malu-malu, sang anak dan ayahnya saling menatap dan bertukar tempat dengan rasa malu.

Ketika mereka melanjutkan perjalanan, seorang tua menghardik mereka. Katanya “Bagaimana kamu ini? Duduk dengan nyamannya di atas keledai sementara anakmu kesulitan mengikutimu. Lihat!” Akhirnya sang ayah memutuskan untuk menunggangi keledai itu bersama dan melanjutkan perjalanan.

Tak lama kemudian, datanglah seorang wanita dari arah sebaliknya. Dia juga menemukan kesalahan pada pengaturan tersebut. “Aku tak pernah melihat kekejaman seperti ini! Kalian berdua terlalu berat untuk keledai yang malang tersebut. Dasar pemalas! Akan lebih pantas bila kalian berdua yang membawa keledai itu dan hasil gilinganmu.”

Karena tak ingin mengecewakan wanita itu, sang ayah memerintahkan anaknya untuk mengikat kedua kaki keledai tersebut. Sementara ia memotong sebuah batang yang panjang dan kuat untuk membawanya. Mereka berdua kemudian meyisipkan batang tersebut diantara kaki-kaki keledai yang kini sudah terikat. Mereka membawanya seperti orang suku yang baru mendapatkan tangkapan dan melanjutkan perjalanannya ke kota.

Ketika mereka menyebrangi sungai, keledai mereka ketakutan melihat pantulan dirinya di air sungai yang belum pernah dilihat sebelumnya. Keledai itu mulai meronta-ronta dengan sangat kencang dan menyebabkan kedua pemiliknya kehilangan kesimbangan dan melepaskan pegangan mereka.

Keledai itu terjatuh ke sungai dan tidak bisa berbuat apa-apa karena masih terikat. Singkat kata, keledai itu mati terseret arus air dan tenggelam. Sedangkan kedua pemiliknya hanya melihat dengan pasrah.

Moral of the story: After a moment of silent reflection, the father turned to the boy and spoke: “Son, we learned a valuable lesson today. We learned that when you try to satisfy everyone, you end up losing your ass*.”

Moral dari cerita: Setelah terdiam dan merenung beberapa saat, sang ayah berpaling ke anaknya dan berkata: Nak, kita mendapat pelajaran berharga hari ini. Kita belajar bahwa; ketika kamu berusaha untuk memuaskan semua orang, kamu akan merugikan diri sendiri.”

Karena kita semua ingin disukai, kita berusaha untuk memuaskan. Bila tidak dikendalikan, kebutuhan kita untuk diterima oleh orang sekitar dapat menempatkan kita pada misi yang tidak berkesudahan dan sia-sia. Biasanya hal ini ditemui ketika kita menolong seseorang secara terpaksa karena rasa “nggak enak lah!”

Hal ini seringkali menjadi penghalang kita dalam mencapai tujuan atau goal pribadi

Ketidakmampuan untuk berkata “tidak!” adalah salah satu penyebab maraknya penyalahgunaan narkoba, dan minuman keras. Jadi, apa yang Anda tunggu lagi? Bila Anda melakukan sesatu dengan terpaksa dan rasa tidak enak hati, angkat gagang telpon Anda dan katakkan “tidak” sekarang juga!
Salam dahsyat!


Tung Desem Waringin

Cara Mengatasi Penundaan dengan 3 Langkah Mudah (TDW)


Bersama Saya Tung Desem Waringin disini,

Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya. Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya. Dan biasanya orang menyebut itu rencana menjadi kaya

Contoh, menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan, walaupun sekeras apapun mereka bekerja akan sulit sekali untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah- rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. Begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert Kiyosaki “Ketika saya pensiun, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.

“Saya membutuhkan kecepatan.” Kata Tom Cruise dalam Film TopGun.

Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan pensiun kaya.

Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana yang lebih cepat:

1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu
Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus;

2. Cari bidang apa yang kita suka atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan seperti yang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkan kita mencapai impian tersebut, Let It Go!

3. Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja sama atau belajar kepada orang tersebut.

4. Gunakan faktor kali atau leverage.
Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact,Expertise) dari orang lain.

Sudahkah anda membuat rencana anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencana anda?

Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat!

BAB I MARKETING REVOLUTION



Menurut Saya Tujuan Marketing adalah Menukarkan Nilai
Tambah yang Ada ke Sebanyak Mungkin Pembeli, sesering mungkin
sehingga Pembeli Untung, Penjual Untung.
Di dalam dunia Marketing ada 2 aliran:
1. Aliran “Mengingatkan
2. Aliran ”Menawarkan

Aliran Mengingatkan / Branding / Institutional Marketing /
Awareness, seringkali membutuhkan biaya iklan sangat besar & tidak
menghasilkan penjualan. Karena Awareness / Ingat tidak sama dengan
Penjualan. Kemungkinan orang ingat sekali akan keberadaan produk
tertentu tetapi kalau mereka tidak mau membeli produknya, tentu akan
sangat merugikan bagi para pengusaha yang telah mengeluarkan ratusan
juta bahkan milyaran rupiah untuk suatu iklan yang tidak meningkatkan
penjualan. Dan seringkali Aliran ini merupakan Open Marketing dimana
biaya marketing tidak bisa diukur hasil penjualannya.

Aliran Menawarkan/Direct Response Marketing. Dalam
Aliran ini biaya Marketing bisa dibandingkan dengan hasil penjualan.
Kegiatan Marketing termasuk iklan akan selalu diukur hasil penjualannya.
Dengan demikian Biaya Marketing dikeluarkan dengan efektif & efisien.
Aliran ini merupakan aliran Close Marketing dimana biaya marketing
bisa diukur hasil penjualannya. Yang terbaik dari aliran Menawarkan
adalah biaya marketing bisa unlimited. Kalau kita bisa mengukur
berapa biaya beli per customer dan berapa keuntungan per customer.

Sebagai contoh biaya beli (biaya marketing) untuk mendapatkan
seorang customer dibutuhkan rata-rata biaya Rp 1.000.000,- dan
ternyata keuntungan bersih per customer rata-rata Rp 2.000.000,- maka
biaya marketing boleh unlimited. Usaha marketing yang sudah
menghasilkan ini boleh diulangi terus selama masih menghasilkan.

Ketika Saya Pulang dari Denpasar ke Jakarta di sebelah saya ada
seorang direktur sebuah Bank yang mengatakan ”Wah Aliran Pak Tung
adalah Aliran Hard Selling”. Saya jawab ” Sebetulnya tidak Pak, Seperti
kata Deng Xiao Ping (ex PM China) tidak perduli kucing putih atau kucing
hitam yang penting bisa menangkap tikus. Demikian juga Aliran
Marketing Saya Pak, tidak perduli soft selling atau hard selling yang
paling penting penjualan meningkat.

Saya tidak terjebak dalam dikotomi atau pemisahan antara soft
selling & hard selling. Sebagai contoh: Di dalam Marketing Revolution
Saya tidak menolak aliran ”Mengingatkan”/Branding/Soft Selling ini.
Hanya saja saya lebih suka menggunakan Publisitas, Press Release,
Public Relation untuk menghasilkan Branding/Awareness daripada
iklan. Publisitas (Melakukan Perbuatan Gila Positif yang layak
berita) sehingga Mass Media dengan sukarela memuat berita jauh lebih
murah dibanding iklan. Dan bila memang perusahaan mempunyai dana
untuk Mengingatkan sangat besar, boleh saja menggunakan iklan besarbesaran,
untuk Awareness asal pada akhirnya Penjualan Meningkat.
Namun Saran Saya, semaksimal mungkin Terukur Hasil Penjualannya.
Bukan hanya Terukur Awarenessnya. Misal jangka waktu tertentu iklan
yang hanya Mengingatkan ini diukur tingkat penjualannya kemudian
diganti dengan iklan Mengingatkan yang lainnya kemudian bandingkan
hasilnya.

Juga kenapa tidak, setelah anda Mengingatkan, ditambah
Menawarkan benefits yang emosional, ditutup dengan penawaran
terbatas (waktu, discount, hadiah, keuntungan) bagi yang Take Action.
Maka sempurna adanya. Orang ingat, sekaligus beli & bisa diukur
efektifitas iklannya seketika.

Untuk Merevolusi Marketing dimana berarti terjadi peningkatan
penjualan secara dramatis besar & cepat, Gunakan sebagian kecil
biaya untuk Publisitas sehingga Awareness meningkat, Gunakan sebagian
besar biaya untuk Menawarkan sehingga penjualan meningkat.
Juga karena Tujuan Marketing menurut saya adalah
Menukarkan Nilai Tambah yang Ada ke Sebanyak Mungkin Pembeli,
sesering mungkin sehingga Pembeli Untung, Penjual Untung. Maka
mestinya untuk ”Menukarkan” kita perlu ”Menawarkan.....!” bukan
hanya ”Mengingatkan”.

Definisi Ilmu Marketing bagi Saya adalah Ilmu
Menyampaikan Penawaran kepada Target Market sehingga terjadi
Penjualan yang berkesinambungan.

Sedang Definisi Ilmu Marketing Revolution adalah Ilmu
Menyampaikan Penawaran kepada Target Market sehingga terjadi
Peningkatan Penjualan yang berkesinambungan secara cepat & besar.
Untuk terjadi penjualan berkesinambungan pasti syaratnya adalah
baik Pembeli maupun Penjual untung. Semisal hanya penjual yang
untung, pembeli rugi, pembeli pasti kapok tidak mau beli lagi. Sedangkan
Semisal hanya pembeli yang untung, penjual rugi maka penjual semakin
lama tidak bisa jualan lagi.

Tantangan & Pokok Bahasan Pertama Ilmu Marketing Revolution
adalah bagaimana Menciptakan Penawaran yang Begitu Menarik &
Bisa Dipercaya, sehingga calon pembeli akan berkata kepada diri
Pokok Yang Paling Penting Dalam BISNIS Bukan Kantor, Bukan
Mr Hi Tech, Bahkan Bukan Produk atau Jasa. Melainkan
PENAWARAN.
Bisnis belum ada sebelum ada PENAWARAN.
Mark Joyner
sendiri ”Saya Goblok Kalau tidak Mau Beli” atau ”Saya Sungguh Beruntung Bisa Beli”.

Tantangan & Pokok Bahasan Ke 2 Ilmu Marketing Revolution
adalah bagaimana Menyampaikan Penawaran yang Begitu Menarik
& Bisa Dipercaya kepada calon pembeli yang tepat. Misal anda
menawarkan Mercedes Benz S-class dengan harga sangat murah 50%
dari Harga Pasar masih berhadiah 2 kursi pijat Osim senilai Rp. 100 Juta
sekaligus Plus Tukang Pijatnya tetapi anda menawarkan kepada
pengemis di pinggir jalan bisa jadi yang bersangkutan hanya tertawa.
Namun misal pengemis ini berjiwa pengusaha atau pernah ikut
seminar atau membaca & mempraktekkan isi buku Marketing
Revolution, bisa jadi dia adalah calon pembeli yang tepat. Karena dia
akan praktek makelar.

Ada 5 unsur untuk membuat uang mengejar kita:

1. Kita harus mempunyai nilai tambah
Bila uang bagaikan air dan kita ingin air itu mengalir ke danau kekayaan kita, alangkah baiknya jika kita membuat gunung nilai tambah terlebih dahulu disekitar danau kita. Dengan gunung nilai tambah itu air akan mengalir dengan sendirinya kedanau kita.
Misalkan saja anda penjual soto. Pertanyaanya: Apa kelebihan (nilai tambah) soto anda dibandingkan dengan soto yang lain? Mungkin anda bisa saja merasa bahwa soto anda lebih sehat, lebih enak, lebih murah dibanding yang lain, namun nilai tambah ini harus benar-benar dimengerti oleh pelanggan anda.
Tidak ada gunanya menyebutkan nilai tambah tersebut jika pelanggan tidak merasakannya. Jika anda belum memiliki nilai tambah, mulailah mengubah & menambah.

2.Harus Dikomunikasikan
Walau kita memiliki nilai tambah, tetapi bila tidak dikomunikasikan, orang tidak akan mengetahuinya. Bila orang tidak tahu, perkembangan bisnis anda akan sangat lambat. Banyak orang yang mempunyai bisnis, dengan produk atau jasa yang mempunyai nilai tambah dibanding produk lain, tetapi tidak mengkomunikasikannya, baik melalui promosi maupun dengan cara yang lain. Akibatnya produk atau jasa tadi tidak meledak.

3.Kepada Orang yang Tepat
Bila kita sudah mempunyai produk atau jasa yang mempunyai nilai tambah, nilai tambah ini harus dikomunikasikan kepada orang yang tepat. Tidak ada gunanya memiliki nilai tambah bila kita mengkomunikasikan hal itu kepada orang yang bukan target market produk atau jasa ini. Tidak ada gunanya promosi mobil mewah kepada pengemis di pinggir jalan. Dengan segenap kelebihannya pun mobil mewah tadi akan sulit sekali terjual.

4.Dalam Jumlah yang Banyak
Apabila kita sudah mengkomunikasikan kepada orang yang tepat, bisa jadi orang tadi akan mau membeli. Tetapi bila komunikasi itu kita lakukan satu per satu, akan sangat lama prosesnya. Apabila anda menghendaki uang mengejar anda, anda harus mengkomunikasikan nilai tambah anda kepada  orang yang tepat dalam jumlah yang banyak. Akan sulit kalau kita harus mengejar-ngejar orang agar orang tersebut mau membeli produk atau jasa kita. Jauh lebih menguntungkan kalau orang-orang mengejar kita untuk memperebutkan barang kita yang terbatas.

5.Dengan Cara yang Tepat
Isi promosi yang tepat: Memiliki Ultimate Advantage atau nilai tambah. Sensational Offer berupa penawaran, hadiah, diskon serta limit atau batas. Beri tambahan bagi orang yang take action pada saat itu juga.

Powerfull Promise: berikan money back guarantee untuk memberikan jaminan kepada pelanggan anda bahwa barang yang dibeli benar-benar bermanfaat bagi mereka. Selalu Under Promise Over Delivery

Sarana Promosi Yang Tepat
Promosi yang paling dipercaya adalah word of mouth atau referensi yang diberikan secara sukarela dan gratis oleh orang lain karena mutu kita sangat mengesankan. Yang paling cepat dan murah adalah public relation atau press release.

Waktu & Tempat yang Tepat
Tidak semua waktu iklan radio atau televisi adalah saat yang tepat. Bila target kita adalah kaum eksekutif, jam yang paling tepat adalah ketika jam pulang kerja. Tidak semua iklan koran bermanfaat. Tidak semua halaman mempunyai efek yang sama. Untuk mengetahui hal tersebut, terlebih dahulu kita harus melakukan tes & pengukuran, lakukan tes dengan satuan terkecil yang memungkinkan.